Kalseldaily.com – Pekan olahraga wartawan nasional (Porwanas) ke XIV yang akan digelar di Provinsi Kalimantan Selatan, akan mengusung tema Meratus Geopark, the soul of Borneo.
Karena itu, salah satu cabang lomba, yaitu karya jurnalis mengambil lokasi di Hutan Kahung, satu dari 74 geosite geopark Meratus.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Chandra Bangun, menjelaskan meski Porwarnas sebagai ajang olahraga, namun pelaksanaannya juga mempertandingkan karya jurnalistik yang temanya selaras dengan spirit Hari Pers Nasional (HPN), yakni mengusung isu keselamatan lingkungan.
“Jadi gini Porwanas kali kan tidak hanya olahraganya ya, tapi juga ada kegiatan jurnalistik dan khususnya
itu mengenai rencana Geopark Meratus, saya kira memang kegiatan Pers ini sejalan mengenai lingkungan, penyelamatan aset-aset alam seperti Meratus yang sudah diusulkan ke UNESCO menjadi Unesco Global Geopark,” paparnya.
Melalui karya jurnalistik itu, PWI ingin aktif mengampanyekan Meratus sebagai Geopark yang diakui UNESCO.
“Kalau diakui nanti akan ada anggaran-anggaran, ada hibah-hibah dari organisasi internasional untuk membantu penyelamatan lingkungan dan flora fauna yang ada di kawasan hutan lindung itu,” terang dia, usai meninjau venue pembukaan Porwanas, yaitu GOR milik Pemprov Kalsel, Minggu (4/2/20244). (RW)
Ketua Harian Badan Pengelola Meratus Geopark, Hanifah Dwi Nirwana mengapresiasi keinginanan seluruh masyarakat Banua untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya dan alam Kalsel.
“Kami sangat menyambut baik, tentunya ini menjadi momentum penting buat Geopark Meratus untuk lebih dikenal secara nasional maupun global. Sebagaimana diketahui tahap sekarang ini sedang mempersiapkan diri untuk dilakukan evaluasi guna mendapatkan status sebagai UNESCO global geopark,” jelas Hanifah
Dijelaskan Hanifah, saat ini diperlukan kerjasama banyak kepada berbagai pihak, termasuk juga dari media melalui karya tulis jurnalistik. Pemberitaan Geopark Meratus disebutkan menjadi semakin dikenal oleh masyarakat Kalsel dan juga masyarakat dunia.
“Pohon besar tersebut dimensinya sangat luar biasa sehingga ketika ingin mengelilingi pohon perlu 7 sampai 8 orang merentangkan tangannya,” tutupnya.
Tim Editor