Kalseldaily.com – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini masih menjadi pangsa pasar peredaran gelap narkotika.
Bahkan jika awalnya Kalsel hanya sebagai perlintasan, namun sekarang justru menjadi tujuan utama peredaran gelap narkoba.
Hal ini pun diungkapkan oleh Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol Wisnu Andayana SST MK pada peringatan Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) 2024 di Aula Mathilda Batlayeri, Banjarmasin, Rabu (26/6).
“Kalau 6-7 tahun lalu hanya lintasan saja, sekarang Kalsel jadi tujuan ‘wisata’ narkotika khususnya sabu,” ujar Brigjen Pol Wisnu.
Ditambahkannya bahwa Kalsel menjadi sasaran peredaran gelap narkoba karena di antaranya dipengaruhi faktor kondisi ekonomi.
“Kalsel jadi tujuan utama penyebaran narkoba, karena tingkat ekonomi di Kalsel cukup tinggi dan makmur. Selain itu juga dekat dengan jaringan dari perbatasan,” jelasnya.
Jenderal polisi bintang satu ini menambahkan bahwa sabu yang masuk ke Kalsel kebanyakannya datang dari perbatasan Malaysia, kemudian masuk ke Kalimantan Utara (Kaltara), selanjutnya ke Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) baru ke Kalsel.
Sedangkan ganja datangnya dari Sumatera dan datangnya dari arah sebelah Selatan Kalsel,” katanya.
Ditambahkan oleh Brigjen Pol Wisnu, saat ini semua kabupaten dan kota di Kalsel sudah tergolong rawan terhadap peredaran narkotika ini.
“Semua kabupaten/kota di Kalsel rawan disusupi narkoba,” tegasnya.
Sementara itu Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor yang turut hadir dalam peringatan HANI 2024 mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam memerangi narkoba di Kalsel.
“Mari kita semua berkomitmen untuk menjauhi dan memerangi penyalahgunaan narkotika di Kalsel,” tutupnya.
Peringatan HANI 2024 oleh BNNP Kalsel ini juga dihadiri oleh perwakilan LSM, pegiat anti narkoba, serta unsur Forkopimda Sc Banjarmasin Post