kalseldaily.com Banjarbaru – Musim kemarau di Kalsel diprakirakan terjadi hingga bulan November 2023, dan musim hujan baru terjadi di pertengahan atau di akhir bulan November 2023.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, bahwa sesuai prediksi BMKG, hujan akan turun dalam pertengahan atau akhir bulan November 2023.
“Berdasarkan prediksi BMKG, hujan akan turun dalam pertengahan atau akhir bulan November 2023. Jadi dalam jangka waktu itu kita harus berkerja keras, berpikir, dan berjuang untuk pengendalian dan penanganan Karhutla ini” kata Roy saat membuka Rakor Penanggulangan Karhutla bersama Wamen LHK di Guntung Damar Banjarbaru.
Dilansir dari CNN Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca panas terik di sejumlah wilayah Indonesia masih akan berlangsung sampai Oktober 2023.
“Kondisi fenomena panas terik ini diprediksi masih dapat berlangsung dalam periode Oktober ini,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Menurut Guswanto sebagian besar wilayah Indonesia, terutama yang berada di selatan ekuator, masih mengalami musim kemarau. Sebagian wilayah Indonesia, akan memasuki periode peralihan musim selama Oktober sampai November 2023.
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, selama periode 22 sampai 29 September 2023 suhu maksimum di beberapa wilayah Indonesia pada siang hari cukup tinggi,berkisar 35 sampai 38 derajat Celsius.
Suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38 derajat Celsius, yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada tanggal 28 September 2023.
Kemudian suhu maksimum terukur di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi,berada pada kisaran 35 sampai 37,5 derajat Celsius.
Suhu maksimum terukur mencapai 37,5 derajat Celsius di wilayah Tangerang Selatan pada 29 September 2023.
Sementara fenomena el nino akan terus terjadi hingga Februari 2024.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.
Tim Editor