kalseldaily.com, Kalimantan Selatan – Terget investasi tahun 2023 yang masuk ke aprovinsi Kalimantan Selatan berdasarkan tencana pembangunan jangka menengah (RPJMD) tahun 2021-2026 dipatok Rp 15,22 triliun.
Dikutip dari jejakrekam.com, Berdasar data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalsel disebut ada dua sumber penanaman modal yang masuk ke Banua. Yakni, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 9,47 triliun dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 4,24 triliun.
Dari PMA, negara terbanyak yang menyuntikkan investasi berasal Singapura pada 281 proyek dan Hong Kong (Republik Rakyat Tiongkok) sebesar Rp 1,68 miliar.
Dari keterangan Kepala DPMTSP Kalsel, Endri mengungkapkan sektor pertambangan tetap menjadi primadona untuk investasi PMA dengan total modal mencapai Rp 1,11 triliun atau 64,39 persen selama Januari-September 2023.
Disusul investasi logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatan mencapai Rp 16,9 miliar atau 9,82 persen. Investasi pada sector transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 122 miliar atau 7,05 persen dan terakhir sector tanaman pangan, perkebunan serta peternakan mencapai Rp 38,3 miliar atau 2,21 persen.
Sementara, para pemodal dalam negeri lebih tertarik berinvestasi di Kalsel pada sektor pertambangan dengan nilai Rp 1,94 triliun atau 62,14 persen, sektor perdagangan dan reparasi bernilai Rp 316, 9 miliar. Disusul sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp 249,7 miliar (9,41 persen). Terakhir, sektor perhotelan dan restoran dengan nilai investasi Rp 182,4 miliar atau mencapai 5,82 persen.
“Target investasi pada RPJMD Kalsel, bahkan target dari (pemerintah) pusat sebesar Rp 16,21 triliun sudah tercapai 84,64 persen. Hasil ini menunjukkan trend positif sehingga pada akhir tahun bisa terealisasi investasi bahkan melampaui target,” kata Kepala DPMPTSP Provinsi Kalsel, Endri dalam keterangannya.
Bahkan, pada triwulan III per Juli-September 2023 saja, realisasi investasi yang masuk ke Kalsel baik dalam PMDN dan PMA sudah tembus angka Rp 4,86 triliun.
Atas capaian dari data itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kasel, Iqbal Yudian Noor mengatakan apresiasi patut diberikan kepada DPMPTSP Provinsi Kalsel karena bisa menggapai target yang telah dipatok dalam RPJMD Kalsel tahun 2021-2026.
Legislator PAN DPRD Kalsel ini mengatakan dengan terpenuhi target maka setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kabupaten dan kota di Kaslel harus membuka diri guna menggali potensi daerah dalam menarik para pemodal atau investor baik PMA, PMDN maupun lokal.
“Kami ingin agar perusahaan baik PMA, PMDN maupun lokal bisa membuka investasi di Kalsel dan terus meningkat. Lahan yang disiapkan juga harus benar-benar clear dan clean tidak bermasalah, sehingga dunia investasi bisa menggeliat di Kalsel,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel dari Fraksi Demokrat ini.
Iqbal menyebut Kalsel sebagai daerah penyangga Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kaltim sangat membutuhkan investasi dalam membangun daerah dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Kehadiran IKN Nusantara di Kaltim juga akan menjadi daya tarik bagi Kalsel untuk mendatangkan para investor asing, dalam negeri maupun lokal untuk membuka bisnis.
Untuk itu, Dinas PMPTSP Kalsel juga harus intens untuk mengikuti even berskala internasional maupun nasional dalam memperkenalkan potensi daerah, sehingga bisa membawa investasi dari luar (negeri) menjadi lebih besar masuk ke Kalsel untuk ke depan,” pungkas Iqbal.
tim editor