Kalseldaily.com – Kamu dan keluarga bisa memanfaatkan waktu liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan mengunjungi Bendungan Riam Kanan.
Bukan hanya berwisata saja, kamu bisa menyusuri ruang dan waktu untuk melihat jejak Riam Kanan yang dulunya adalah kumpulan desa sebelum ditenggelamkan karena kebutuhan energi.
Bendungan Riam Kanan merupakan bagian dari sejarah Geopark Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan.
Bendungan Riam Kanan memiliki luas sekitar 9.730 hektar ini ternyata banyak menyimpan situs kejadian alam.
Bendungan Riam kanan berada pada rute timur dan menjadi bagian dari 17 situs Geopark Meratus. Tema perjalanan pada rute timur adalah pelayaran mengesankan menembus sejarah bumi dan manusia, yang memiliki arti bukit Matang Kaladan ibarat menara pandang untuk menikmati hamparan danau buatan.
Danau yang menyimpan sejarah desa yang ditenggelamkan dengan segala cerita. Danau yang menyimpan sejarah bumi dengan Gunung Berapi Dasar Laut, petilasan Kapak Batu, hingga Berlian. Danau yang juga memberi masa depan bagi mereka yang tetap bertahan.
Desa desa tersebut sama persis seperti dengan pemukiman yang ditinggali warga Banjarmasin saat ini. Dimana desa tersebut dialiri sungai yang berkelok nan indah.
Terdapat banyak situs geologi yang membuktikan dulu pernah ada desa di bawah Bendungan Riam Kanan.
Pembakal Desa Belangian Aunul Khoir mengatakan, terdapat 8 desa yang ditenggalamkan diantaranya, Kalaan
Benua riam, Minunggul, Rantau Bujur, Rantau Balai, Bunglai, Tiwingan dan Artain.
Baca juga : Geopark Meratus Masuk Kurikulum SMAN 2 Karang Intan
Dikatakanya, pekerjaan masyarakat desa yang ditenggelamkan adalah pendulang, berkebun dan bertani.
Tak hanya itu ,kawasan Pulau Sirang di tengah bendung Riam Kanan diduga menjadi tempat manusia purba dari zaman batu bermukim.
Bukti dapat terlihat dari adanya himpunan artefak batu yaitu alat (kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, proto pahat genggam, batu initi, serpih, bilah, lancipan, kerakal dipangkas, dan perkutor/batu pukul). dan bukan alat (fragmen serpih, tatal, dan batu kerakal yang merupakan pecahan limbah dari pembuatan alat batu).
Bahkan menurutnya, di tengah bendung Riam Kanan ada makam wanita yang dikeramatkan dan masih diziarahi hingga saat ini.
Menurutnya, Geopark Meratus banyak membawa kemajuan terhadap desanya, utamanya dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Saat ini Desa Belangian sudah bisa memproduksi sasirangan dengan warna alami, juga terdapat home stay,porter hingga ojek untuk mengantar wisatawan ke dalam hutan Kahung.
Menurutnya, Desa Belangian memiliki potensi wisata yang cukup lengkap untuk dikunjungi terdapat Air Terjun Lembah Kahung yang tersusun oleh batuan basal berstruktur bantal.
Selain terdapat fenomena kejadian alam (geologi) juga dijumpai keanekaragaman hayati khas Pegunungan Meratus, seperti aneka pohon berkayu, seperti binuang laki, meranti, mawai, beringin, rawali, serta beberapa jenis anggrek dan jamur (tudung pengantin), sedangkan untuk fauna dapat dijumpai monyet hitam (hirangan), cacing kepala martil dan beberapa spesies katak serta ular.
Adapun 17 situs di rute timur diantaranya
Batu Sekis Sungau Kambang, Matang Kaladan Panoramic,Bendungan Riam Kanan,Jejak Longsoran Bukit Tiwingan,Perikanan Danau Riam Kanan,Rumah Panggung Tebing Danau,Pulau Ulin.
Kemudian, Gunung Api Purba Bawah Laut,Pulau Bekantan, Pulau Pinus,Situs Arkeologi Pulau Sirang,Pohon Saksi bisu Ba’ah,Desa Belangian,Hutan Hujan Tropis Kahung,Makam Keramat yang Tenggelam,Batupasir Pembawa Intan.
Untuk melihat lebih detil kamu bisa mengunjungi rute timur
Yuk jelajahi Bendungan Riam Kanan, temukan keindahan alam, dan saksikan jejak sejarah yang terkubur di dasar danau. Liburan kamu dan keluarga akan menjadi petualangan tak terlupakan di Geopark Meratus.
Tim Editor