Kalseldaily.com – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan Endri mengungkapkan investasi tertinggi di provinsi setempat masih tetap dari sektor pertambangan terutama batu bara.
Endri di Banjarbaru, Kamis, mengatakan investasi sektor pertambangan dari penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing mendominasi masuk di Provinsi Kalsel. “Karena daerah kita memang kaya akan batu bara,” ujarnya.
Diungkapkan dia, tren investasi di Provinsi Kalsel terus meningkat dari periode 2022 ke 2023.
Kenaikan tren investasi itu berdasarkan data paparan realisasi investasi penamaan modal dalam negeri dan asing Triwulan III Tahun 2023 dari Kementerian Investasi/BKPM dan daftar LKPM Kalsel Kedeputian Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM.
“Jadi dapat disampaikan realisasi penanaman modal di Kalsel pada triwulan IV (Oktober-Desember) 2023 totalnya adalah Rp6,04 triliun,” katanya.
Dengan rincian untuk penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 5,43 triliun dan penanaman modal asing sebesar Rp604,5 miliar.
“Kalsel untuk masuknya penamaan modal dalam negeri ini tertinggi peringkat ke-10 secara nasional, sedangkan untuk penanaman modal asing itu peringkat ke-24 secara nasional,” ujarnya.
Dikatakan Endri, nilai realisasi investasi pada triwulan IV periode 2023, untuk penanaman modal dalam negeri tertinggi berada di Kabupaten Tabalong pada sektor pertambangan batubara.
Sedangkan untuk penanaman modal asing tertinggi berada di Kabupaten Kotabaru, juga di sektor pertambangan.
“Adapun negara yang paling besar berinvestasi berasal dari Hongkong, RRT,” ujarnya.
Menurut dia, target investasi di Provinsi Kalsel pada 2023 melampaui target, yakni dari Rp15 triliun dengan realisasi sebesar Rp19 triliun.”Jika dibandingkan tahun 2022 lebih lagi, karena hanya ditarget Rp11 triliun,” tuturnya.
Untuk tahun ini tentunya target akan naik lagi, namun pihaknya tetap optimis masuknya investasi di provinsi ini akan terus meningkat.
Yang jelas, ucap Endri, Pemprov Kalsel kedepannya berupaya memprioritaskan investasi di luar sektor pertambangan, namun investasi yang sifatnya investment, terutama di sektor pariwisata dan juga pertanian.
“Ini dalam rangka kita mendukung penyiapan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur yang merupakan provinsi tetangga kita,” tuturnya.
Kalsel sebagai pintu gerbang IKN, ujarnya, harus bisa memanfaatkan potensi daerah dengan mengembangkan berbagai investasi, termasuk sektor perdagangan dan jasa.SC Antara Kalsel
Tim Editor