Menu

Mode Gelap
Paman Birin Terima Penghargaan BAZNAS Award 2024, Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik Belasan Kilo Sabu Diblender, 88.764 Orang Selamat dari Penyalahgunaan Narkoba Anggota KPPS Tabalong Meninggal, Ternyata Masih Pelajar Haul ke-4 Guru Zuhdi Dilaksanakan Tanggal 7 Maret 2024  Realisasi Investasi Kalsel Tahun 2023 Capai 19,7 T, Terbesar Pertambangan

Daerah

Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Kalsel Capai 904 Kasus, Banjarmasin Tertinggi


 Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Kalsel Capai 904 Kasus, Banjarmasin Tertinggi Perbesar

Kasleldaily.com – Kalimantan Selatan mencatat lonjakan kasus HIV/AIDS hingga mencapai 904 kasus selama periode Januari hingga Oktober 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 705 kasus pada 2023 dan 605 kasus pada 2022.

Kasus terbanyak tercatat di Kota Banjarmasin dengan 221 kasus, menjadikannya wilayah dengan angka tertinggi di provinsi ini. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, Nurul Ahdani, menilai tingginya angka ini sebagai hasil dari upaya deteksi dini yang lebih baik.

Data ini diambil selama periode Januari hingga Oktober 2024, dengan puncak perhatian publik terjadi saat peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia pada 1 Desember 2024.

Kasus tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan, dengan Kota Banjarmasin mencatat angka tertinggi. Peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia tahun ini dipusatkan di Siring Menara Pandang, Banjarmasin.

Tingginya angka kasus menjadi perhatian karena menunjukkan masih adanya tantangan besar dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Namun, di sisi lain, tingginya angka juga menjadi indikasi keberhasilan deteksi dini sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat.

Pemerintah Kalsel menargetkan pencapaian “Three Zero HIV/AIDS” pada 2030, yakni: Zero Infection: Tidak ada infeksi baru, Zero AIDS-related Deaths: Tidak ada kematian akibat AIDS, Zero Discrimination: Tidak ada diskriminasi terhadap ODHA.

Langkah konkret meliputi edukasi masyarakat, perluasan layanan kesehatan, dan penguatan perlindungan hukum. “Penanganan HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi ODHA,” tegas Nurul.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor terkait, Kalsel diharapkan mampu menekan angka kasus HIV/AIDS serta meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan masyarakat.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Berkat Doa di Sekumpul, Abduh Cleaning Service UIN Kini Lulus Jadi Dosen

20 January 2025 - 18:30

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Berdasarkan Keputusan MenPAN-RB

17 January 2025 - 18:29

Tabligh Akbar Milad ke-5 Pondok Pesantren RMA: Guru Fahkhruddin Nur dan kiyai Muhari Hadirkan Tausiyah Penuh Makna

11 January 2025 - 15:46

MasyaAllah, 4,1 Juta Jemaah Hadiri Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul

6 January 2025 - 07:51

Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul, Pemprov Kalsel Gratiskan Naik BRT Banjarbakula Sepekan

3 January 2025 - 08:29

Haji Muhidin Sumbangkan 1 Ton Ikan Segar untuk Dapur Umum Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul

31 December 2024 - 10:25

Trending di Daerah