Hujan deras terus mengguyur Kalimantan Selatan berakibat meluasnya wilayah yang terdampak banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, mencatat terdapat 9 kabupaten/kota terdampak banjir. Sejumlah daerah di antaranya terdampak cukup parah dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Tanah Laut, menurut penuturan warga, awalnya ketinggian air di halaman rumahnya masih sekitar 6 sentimeter. Namun, akibat hujan deras tadi malam genangan air menjadi bertambah tinggi.
“Di rumah saya sudah sampai selutut genangannya,” ucap Rosalina, warga Desa Kurau, Kecamatan Kurau, Kamis (23/01/2025).
Sembilan daerah di Kalsel berstatus siaga darurat yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala.
Tercatat banjir telah merendami 156 desa di 33 kecamatan pada sembilan kabupaten/kota di Kalsel. Jumlah korban dan warga terdampak banjir mencapai 14.414 keluarga atau 37.247 jiwa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Faried Fakhmansyah, Kamis (23/1) mengatakan telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi berupa banjir, angin kencang dan tanah longsor (batingsor) ke sembilan kabupaten/kota tersebut .
Banjir yang sudah berlangsung cukup lama ini berdampak pada aktivitas pemerintahan dan ekonomi masyarakat.
“Kami sudah mulai salurkan bantuan tanggap darurat dari pemerintah pusat dan daerah kepada korban banjir,” ujarnya
“Tim satgas penanganan bencana banjir bersama instansi terkait untuk pemantauan dan penanganan bencana juga sudah kami kirimkan ke lapangan,” tambahnya.
Untuk Kabupaten Hulu Sungai sendiri, bantuan yang berasal dari APBD Kalsel berupa mie instan, air mineral, bakul purun, beras, gula pasir, mie telor, minyak goreng, handuk, pasta gigi, sabun cuci, sabun mandi, sampo serta bantuan untuk kelompok rentan seperti kebutuhan untuk bayi.
(mediaindonesia.com, banjarmasinpost.co.id, dutatv.com)