Kalseldaily.com – Pemerintah akan mempercepat proses pembangunan Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, guna mengatasi masalah banjir di wilayah tersebut.
Tingginya intensitas hujan menyebabkan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalsel makin meluas.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, mengatakan bahwa proses rencana pembangunan Riam Kiwa dalam tahap pengadaan lahan, meliputi pengurusan Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK).
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Kementrian Koordinator Kemenko untuk mengurus PDS. Setelah itu baru akan dilaksanakan PDSK-nya,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pembanguan waduk Riam Kiwa ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi bencana banjir tahunan di Kalsel.
“Kalau waduk sudah selesai dibangun maka banjir yang terjadi bisa dikurangi secara signifikan. Selain pemukiman warga, lahan pertanian juga bisa terlindungi,” paparnya, di sela-sela peninjauan kondisi banjir di Kabupaten Banjar bersama Gubernur Kalsel, H. Muhidin, Selasa (28/1).
Selain percepatan pembangunan bendungan, pada tahun ini juga akan dimulai pembangunan akses jalan dan fasilitas penunjang bendungan.
Pihaknya juga akan berkomunikasi dengan operator Waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar, agar dapat mengatur pola operasi dan debit air, sehingga debit yang masuk ke wilayah Martapura bisa berkurang.
“Paling tidak bisa mengurangi genangan dan mempercepat proses surut,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa banjir tidak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan, namun juga karena sedimentasi pada sungai.
Bendungan yang ditarget akan rampung pada 2028 itu nantinya akan mampu menampung 90 juta meter kubik air dan volume sedimen 6,983 juta meter kubik.
Berdasarkan desain yang disampaikan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III pembangunan Riam Kiwa ke depan bisa mengurangi banjir sampai dengan 70 persen atau kirang lebih 255 meter kubik air/detik.
Pembangunan Bendungan Riam Kiwa senilai Rp 1,7 triliun ini juga dipicu oleh hasil analisis cepat bencana yang dilakukan oleh para ahli pada saat banjir besar pada 2021 lalu.
Selain bendungan, ada beberapa proyek strategis lain guna mengatasi banjir di Kalsel, seperti pembangunan kolam regulasi, pemulihan DAS yang disebut Program Sungai Martapura Asri.
(mediaindonesia.com, rri.co.id)