Kalseldaily.com – Balai Pengelola Air Minum (BPAM) Banjarbakula, tengah merencanakan membuat produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Rancangan itu kini tengah memasuki proses penyusunan studi kelayakan (Feasibility Study/FS) dan Detail Engineering Design (DED).
AMDK nantinya akan dibuat berbagai jenis kemasan, mulai kemasan gelas, botol kecil dan besar, hingga galon.
Kepala BPAM Banjarbakula, Muhammad Berty Nakir, Jumat (13/10/2023) mengatakan FS dan DED yang sedang digarap oleh pihak ketiga itu diperkirakan bisa selesai pada anggaran perubahan tahun ini.
“Di anggaran perubahan sudah kita anggarkan, saat ini sedang proses tinggal menunggu pelaksanaannya. Kemungkinan akhir November mungkin sudah selesai,” ujar pria yang disapa Berty itu.
Jika FS dan DED sudah diselesaikan, Berty menjelaskan, pihaknya akan mulai menganggarkan pembangunan gedung beserta sarana prasarana penunjang dan peralatan instalasi AMDK.
“Bangunannya di areal sini (kawasan BPAM Banjarbakula). Brandnya juga masih belum kita cantumkan, saat ini masih rancangan dulu,” runutnya.
Terkait berapa jumlah anggaran yang dikeluarkan dan kapan perkiraan bangunan bisa diselesaikan, Berty mengaku, sampai saat ini belum ada kejelasan. Lantaran masih dalam tahap penelitian.
Langkahnya masih kami teliti. Apakah melalui lelang atau penunjukan langsung (kontraktor). Kalau lelang jelas akan lambat, karena banyak proses yang harus dilakukan. Kalau penunjukkan langsung bisa lebih cepat, mungkin pertengahan tahun kita sudah bisa menyiapkan fasilitas dan mungkin saja bangunannya bisa sudah jadi,” terang Berty.
Berty menegaskan pembuatan AMDK tidak akan mengganggu suplai air curah ke perusahaan air minum yang telah bekerjasama dengan mereka.
Pasalnya, dua buah IPA di BPAM Banjarbakula bisa menghasilkan 750 liter perdetik air curah. Sedangkan distribusinya hanya berkisar 450-470 liter perdetik ke PTAM Intan Banjar dan PDAM Tanah Laut.
“Jadi kita membuat AMDK ini juga agar air curah yang berlebihan itu tidak mubazir,” tutup Berty.
Tim Editor