kalseldaily.com Palangka Raya – Mahasiswa/i bersama Ketua Prodi MIKOM Uniska MAB Banjarmasin, Marhaeni Fajar Kurniawati menyampiakan gagasan terkait peduli stunting di Kota Palangka Raya.
Gagasan tersebut disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Live Talkshow di RRI Pro 2 Numpang-nampang, Palangka Raya, Senin (13/11) kemarin.
Topik yang diangkat dalam program Numpang Nampang adalah “Peduli Cegah Stunting Pada Anak di Kota Palangka Raya”.
Marhaeni Fajar Kurniawati, mengatakan dengan acara tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya pasangan muda dan para calon Ibu, agar lebih memahami bagaimana mengukur kesehatan dan gizi yang baik bagi anaknya.
“Menjadi orang tua bukan sekedar bekerja dan memberikan kebutuhan finansial saja, namun kesehatan dan perkembangan anak juga perlu diperhatikan, agar anak kita juga terhindar dari gejala terjadinya stunting,” sampainya.
Lebih lanjut Marharni menyampaikan, sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 1, disebutkan adalah kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Selanjutnya Husen Arif Hidayat menyampaikan, perlunya merubah mindset pemuda hari ini, jangan sampai seolah pencegahan stunting ini tugas dari pemerintah saja, melalui leading sektor BKKBN, namun ini adalah tugas bersama, khususnya pemuda.
“Kiita buat gerakan kolektif-kolega untuk dapat membantu penurunam angka stunting di Kota Palangka Raya,”ujarnya.
Dessi Angreni menambahkan, kegiatan dalam rangka program Pengabdian Masyarakat ke RRI Palangka Raya, ingin menyampaikan terkait kepedulian terhadap stunting, harapannya dengan menyuarakan melalui radio RRI Digital, akan banyak pemuda yang juga nanti memahami dan sama-sama peduli, karena jangakauan dari RRI Digital juga sangat luas.
Deby Nuriadini menambahkan, stunting bukan keturunan/faktor genetik. Karena belum ada penelitian sebelumnya yang menghasilkan kesimpulan stunting adalah keturunan. Faktor-faktor lain adalah dari pola makan, dan mungkin faktor yang menjadi penting yang harus dilihat adalah konsumsi makanan yang tidak higienis, ini yang memicu terjadinya stunting.
Sementara itu Husen menyampaikan, sektor kesehatan dan pendidikan adalah sebuah kunci kesejahteraan masyarakat Indonesia dan pemuda-pemuda adalah ujung tombak dalam memberikan gagasan untuk mewujudkan ini semua.
“Maka kami hari ini konsen pada permasalahan kesehatan, yaitu stunting, harapan pemerintah dan pemuda dapat berkolaborasi dalam membuat kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif dan membangun,” sampainya.
Acara ini berlangsung selama 60 menit yang dipandu langsung oleh penyiar RRI Ahsanu Amalaa yang juga sebagai Mahasiswa MIKOM UNISKA MAB Banjarmasin.
Sementara tiga orang nara sumber pada acara ini yaitu Staff Humas & Kesekretariatan MUI Kalteng Husen Arif Hidayat QR, Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Kab. Kobar Dessy Angreni, ada juga dari Staff Fisipol UMPR Deby Nuriadini.
Tim Editor